Pahami jika limbah beracun dan berbahaya bukan hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga manusia sebagai penyumbang limbah di alam
Pengolahan limbah rumah tangga | Credit: Nareeta Martin via unsplash.com
Limbah B3 diartikan sebagai suatu buangan yang sifatnya beracun dan berbahaya, sehingga penting untuk mengetahui jenisnya sebelum kamu memutuskan untuk membuang. Bahan-bahan yang termasuk limbah B3 seperti yang disebutkan di atas karateristiknya mudah meledak, bersifat reaktif, beracun, menimbulkan infeksi, serta korosif. Sebenarnya saat ini sudah banyak jasa pengolahan limbah B3, salah satunya yang terdapat di sekitar ibu kota, yakni lembaga Alektogreen Indonesia.
Dari awal kita sudah harus memahami sampah mana yang diletakkan ke dalam bak organik dan nonorganik. Cobalah sontek pengolahan sampah di Jepang yang mengedepankan prinsip 3R, yakni reuse, reduce, dan recycle. Jadikan daur ulang pilihan pertama sebelum memutuskan untuk membuang sampah.
Nah itulah, jenis-jenis sampah yang memerlukan penanganan ekstra. Mulai sekarang yuk coba untuk lebih teliti dalam memilah limbah rumah tangga. Setidaknya sekecil apa pun upaya yang kamu lakukan, dapat meminimalisir dampak negatif di kemudian hari.
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah materi tentang Pencemaran Air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 7 SMP/MTs.
Artikel ini hanya membahas terkait faktor-faktor penyebab Pencemaran Air.
Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Diketahui, pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, hingga laut.
Adapun bahan-bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
Baca juga: Materi Soal Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaannya
Berikut beberapa faktor penyebab Pencemaran Air yang dirangkum Tribunnews.com berdasarkan Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP/MTs Kelas 7:
Faktor Penyebab Pencemaran Air
Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita harus mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran umum.
Kegiatan industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah.
Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas.
Sedangkan, limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau menyengat.
Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.
Jika limbah industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut.
Limbah adalah buangan atau sisa dari suatu usaha atau kegiatan yang mengandung berbagai bahan yang berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan serta makhluk hidup lain. Berdasarkan sumbernya, limbah dapat dikelompok menjadi tiga, yaitu limbah domestik/rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik/rumah tangga adalah limbah yang bersumber dari pemukiman penduduk, pasar, tempat usaha, dan sebagainya. Contohnya sisa makanan, kulit buah dan sayuran, kertas, plastik, kayu, kaleng bekas, botol bekas dan sebagainya.
Dengan demikian, contoh limbah rumah tangga diantaranya sisa makanan, kulit buah dan sayuran, kertas, plastik, kayu, kaleng bekas, botol bekas dan sebagainya.
Membuang air bekas pakai tak boleh sembarangan dilakukan. Terdapat setidaknya tujuh indikator limbah cair yang perlu Anda perhatikan agar limbah cair tidak merusak mutu air.
Limbah cair atau air limbah, merupakan air bekas pakai dari suatu usaha atau kegiatan yang akan dibuang. Air pembuangan ini mengandung cemaran dan dapat merusak kualitas air sungai hingga tak layak konsumsi.
Oleh karena itu, sebelum membuang air bekas pakai, Anda perlu melakukan pengolahan terlebih dahulu sesuai prosedur dan standar yang ditentukan pemerintah. Terdapat tujuh parameter limbah cair yang telah diatur di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 tahun 2016 demi tetap menjaga kualitas air dan lingkungan.
Lalu, apa saja ketujuh parameter limbah cair tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga?
Air limbah rumah tangga berasal dari berbagai sumber, seperti dapur, kamar mandi, dan laundry. Dalam aktivitas sehari-hari, dari mencuci piring hingga mandi, setiap rumah tangga menghasilkan air limbah yang dapat beragam komposisinya. Air ini mengandung berbagai zat, mulai dari deterjen dan sabun hingga limbah organik seperti sisa makanan dan kotoran manusia. Kandungan ini, jika tidak dikelola dengan benar, dapat berakibat serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Tanpa pengolahan yang tepat, air limbah ini dapat mencemari sumber air bersih dan menjadi sumber penyakit. Misalnya, nutrien seperti nitrogen dan fosfor dari air limbah dapat menyebabkan eutrofikasi di perairan, mengakibatkan pertumbuhan berlebih alga yang mengurangi oksigen di air dan membahayakan kehidupan akuatik. Selain itu, air limbah yang tidak terolah dapat menjadi sarang berkembang biak bagi patogen dan mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri E.coli dan virus.
Pengolahan air limbah rumah tangga, oleh karena itu, melibatkan serangkaian proses untuk mengurangi pencemaran dan menjadikan air tersebut aman untuk dibuang atau digunakan kembali. Proses ini umumnya meliputi beberapa tahap, mulai dari penyaringan awal untuk menghilangkan partikel besar, pengolahan biologis untuk mengurai bahan organik, hingga proses lanjutan seperti desinfeksi untuk membunuh mikroorganisme berbahaya. Di beberapa sistem, air limbah yang telah diolah bahkan dapat diolah lebih lanjut untuk digunakan kembali, misalnya untuk irigasi atau bahkan sebagai air bersih, dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti filtrasi membran dan osmosis terbalik.
Dengan memahami apa itu pengolahan air limbah rumah tangga dan pentingnya proses ini, kita dapat lebih menghargai usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Manfaat Pengolahan Air Limbah bagi Lingkungan Perkotaan
Pengolahan air limbah memiliki sejumlah manfaat penting, terutama dalam konteks lingkungan perkotaan. Manfaat ini mencakup tidak hanya aspek lingkungan tetapi juga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi. Salah satu manfaat utama adalah pengurangan risiko pencemaran air bersih, yang merupakan sumber daya vital bagi kehidupan kota. Dengan mengurangi jumlah polutan yang masuk ke sumber air, pengolahan air limbah membantu menjaga keamanan dan kualitas sumber daya air yang tersedia bagi penduduk kota.
Selain itu, pengolahan air limbah juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Proses penguraian limbah organik yang tidak terkontrol seringkali menghasilkan metana, gas rumah kaca yang sangat poten. Dengan mengelola limbah ini dalam lingkungan yang terkontrol, produksi metana dapat diminimalisir, yang pada gilirannya membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Manfaat lainnya termasuk peningkatan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Air limbah yang tidak diolah dengan benar dapat menjadi sumber penyakit, menyebarkan patogen dan polutan berbahaya. Pengolahan air limbah yang efektif mengurangi risiko penyebaran penyakit ini, menyediakan lingkungan yang lebih sehat bagi penduduk kota.
Di samping itu, ada juga manfaat ekonomi dari pengolahan air limbah yang efisien. Dengan mengurangi biaya terkait dengan dampak kesehatan dan lingkungan dari air limbah yang tidak diolah, serta dengan memanfaatkan produk sampingan seperti biogas, kota-kota dapat mengalami penghematan biaya yang signifikan. Ini juga membuka peluang untuk ekonomi sirkular, di mana limbah diubah menjadi sumber daya, memberikan nilai ekonomi tambahan.
Akhirnya, pengolahan air limbah yang efektif juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan di kota-kota. Dengan memastikan bahwa infrastruktur dan layanan sanitasi berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi, kota-kota dapat menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan yang sering kali terjadi akibat urbanisasi yang tidak terkontrol.
Jangan buru-buru dibuang, limbah cat di rumah bisa disimpan lebih lama untuk kemudian digunakan lagi. Begini lo, Penanganannya~
Limbah cat jangan langsung dibuang | Credit: russn_fckr via unsplash.com
Cat, pelapis noda, pernis ialah bahan berbasis minyak yang memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya rumah tangga (B3) karena kandungan kimianya. Jangan-jangan buru-buru buang cat sisa atau cat lama ya. Misal cat lateks yang masih tersisa sebenarnya dapat dicampur sebagai lapisan cat dasar. Pastikan cat disimpan dengan tutup yang rapat.
Beberapa hal ini perlu dihindari ketika memutuskan untuk membuang cat sisa, diantaranya:
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga
Dengan berkembangnya teknologi, metode pengolahan air limbah juga terus berkembang. Inovasi dalam bidang ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pengolahan air limbah tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Beberapa teknologi terbaru meliputi sistem biofilter, pengolahan anaerobik, dan teknologi membran.
Sistem biofilter memanfaatkan mikroorganisme alami untuk mengurai bahan organik dalam air limbah. Ini adalah metode yang ramah lingkungan karena mengurangi kebutuhan penggunaan bahan kimia. Selain itu, sistem biofilter membutuhkan ruang yang relatif kecil, membuatnya ideal untuk penggunaan di area perkotaan dengan keterbatasan lahan.
Pengolahan anaerobik, di sisi lain, adalah proses yang mengurai bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen. Metode ini efektif dalam mengurangi jumlah limbah padat dan menghasilkan biogas, yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan. Ini tidak hanya membantu mengurangi biaya operasional tetapi juga mengurangi jejak karbon dari proses pengolahan air limbah.
Teknologi membran, termasuk osmosis terbalik dan ultrafiltrasi, menjadi semakin populer karena kemampuannya untuk menyaring kontaminan pada tingkat mikroskopis. Teknologi ini dapat menghasilkan air yang sangat bersih dan aman untuk dibuang atau bahkan digunakan kembali. Meskipun biaya awalnya bisa tinggi, teknologi membran menawarkan efisiensi dan keandalan yang tinggi, menjadikannya investasi jangka panjang yang bernilai.
Selain teknologi yang disebutkan, ada juga kemajuan dalam sistem pengolahan air limbah modular dan skala kecil yang dirancang untuk instalasi mudah dan pemeliharaan rendah. Inovasi ini sangat berguna untuk komunitas kecil atau daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke fasilitas pengolahan air limbah besar.
Dengan mengadopsi teknologi-teknologi canggih ini, pengolahan air limbah rumah tangga tidak hanya menjadi lebih efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan, membantu menciptakan kota-kota yang lebih berkelanjutan dan sehat.
Cara paling ampuh membuang limbah elektronik dengan menyumbangkannya atau dikirim ke pusat daur ulang
Limbah elektronik pada umumnya mengandung logam berat seperti kadmiun dan timah, yang berarti alat elektronik tak bisa begitu saja dibuang ke tempat sampah. Mengutip dari compareandrecycle, setidaknya 80 persen limbah elektronik dunia masih ada sedangkan hanya 20 persen yang mampu didaur ulang.
Hal ini disayangkan, sebab pembuangan sampak elektronik berkontribusi pada polusi udara dan air. Sama halnya dengan skincare beberapa brand besar elektronik juga menyediakan jasa daur ulang untuk barang elektronik lama, seperti Apple dan Samsung. Cara lainnya, kamu bisa menyumbangkan barang elektronik ke mall rongsokan terdekat.
Peralatan medis dan obat-obatan kedaluwarsa rentan disalahgunakan. Beberapa bisa, lo dikirimkan ke apotek bahkan untuk jenis vitamin tertentu dapat dipakai untuk tanaman
obat-obatan kirim ke apotek untuk daur ulang | Credit: Volodymyr Hryshchenko via unsplash.com
Salah satu bahaya limbah rumah tangga berupa obat-obatan ialah disalahgunakan, selain itu bahan kimia di dalamnya mempunyai efek buruk bagi lingkungan. Seperti jenis antibiotik, antiseptik, antivirus dan anti cacing jika sampai ke tanah akan menumbuhkan banyak mikroorganisme yang mengancam kehidupan hewan di dalamnya.
Namun, bukan berarti tak ada cara untuk mengolahnya. Limbah cair rumah tangga berupa obat-obatan ada yang justru bermanfaat bagi tanaman tanpa harus membuangnya ke fasilitas limbah B3. Salah satunya, vitamin B1 yang dapat meningkatkan proses metabolisme dalam jaringan tanaman. Untuk jenis termometer yang rata-rata mengandung 500 miligram merkuri dapat dikumpulkan ke tempat pengolahan limbah berbahaya terdekat. Gunakan situs web EPA atau earth911.com.
Korek gas bisa meledak di bawah sinar matahari, untuk mencegahnya kamu bisa bawakan ke pengepul atau isi ulang untuk penggunaan harian
Termasuk limbah B3 yang mudah meledak | Credit: Christian Allard via unsplash.com
Terbilang praktis dan bisa dibawa kemana-mana, tetapi jika dibuang dengan cara yang salah justru menimbulkan petaka. Pasalnya sisa cairan dalam korek gas jika diletakkan di ruangan terbuka dan terkena panas matahari bisa meledak secara tiba-tiba, lo. Maka kamu bisa cari alternatif lain menggunakan korek api atau jika sudah terlanjur bisa berikan kepada pengepul korek gas dan kemudian diisi ulang kembali. Tips terbaik untuk membuang limbah yang satu ini dengan mengirimnya ke tempat pegolahan limbah B3 terdekat.
Lampu bohlam yang sudah tak terpakai bisa didaur ulang jadi hiasan media tanam terrarium
Lampu bohlam yang terbuat dari bahan kaca jika dibuang secara sembarangan akan membahayakan. Untuk itu sebaiknya diubah menjadi sesuatu yang bisa bernilai tinggi. Cabut perangkat listrik yang terdapat dalam bohlam dan ganti isinya denga media tanaman terrarium.
Layaknya lampu yang berfungsi, rangkaian terrarium dari lampu bohlam bisa digantung di bagian plafon ruangan dengan memasang tali pada ujungnya. Untuk barang berbahan kaca dengan ukuran besar, kamu bisa menaruhnya dalam kardus sebelum dibuang pada tempat pengelolaan sampah. Jangan lupa untuk tuliskan di atas kardus bahwa barang mudah pecah.
Termasuk sampah berbahaya yang mengandung logam berat, untuk menyiasati baterai sebelum dibuang bisa gunakan selotip di kedua ujung kutubnya
Cara membuang batu baterai yang tepat | Credit: John Cameron via unsplash.com
Baterai termasuk limbah rumah tangga yang sukar terurai, terdapat kandungan logam berat seperti alkali, seng, nikel dan alumunium yang berbahaya jika mengendap terlalu lama di tempat sampah. Perlu sedikitnya 30 tahun untuk menetralisir kandungan di dalam baterai. Jika dibuang sembarangan, logam tersebut akan mencemari tanah dan membahayakan kesehatan manusia.
Untuk mengolahnya, pertama bisa pisahkan baterai dengan limbah yang lain, kemudian pasang selotip bening yang tak konduktif di kedua ujungnya. Terakhir tempatkan baterai bekas dalam plastik atau wadah khusus. Jika sudah mengetahui tempat pengolahan limbah B3 terdekat kamu bisa mengirim baterai tersebut sebagai langkah pencegahan.